Senin, 16 Maret 2015


 Proses Penemuan Hukum Gravitasi Newton

Wabah penyakit sedang melanda kota Cambridge, Inggris pada tahun 1666, Isaac Newton memutuskan mengungsi sementara di luar kota. Suatu hari, ketika dia sedang berjalan-jalan di taman, dia melihat sebuah apel jatuh. Apel tersebut jatuh begitu saja, seolah-olah diraih dari bawah oleh sebuah tangan tidak kelihatan. Versi lain dari cerita ini, yang lebih dramatis, apel tersebut jatuh ke atas kepala Newton ketika dia sedang tertidur di bawah sebatang pohon. Mana yang benar kita tidak tahu. Banyak sumber yang menyatakan bagaimana Newton menemukan Hukum gravitasinya dengan rumus
F=Gm1m2r2  yang terkenal itu ? Banyak versi yang mengatakan bahwa ketika dia sedang istirahat di bawah pohon apel, tiba-tiba sebuah apel jatuh di kepalanya. dan mengilhaminya tentang gravitasi. Versi lain justru menyebutkan bahwa gagasan justru datang dari pandangannya tentang bulan yang justru tidak jatuh sebagaimana apel, tetapi mengambang di angkasa. Versi lain lagi adalah ketika ia mengingat permainan masa kecilnya, yaitu air yang dimasukkan ke dalam ember yang diputar secara vertikal tidak akan jatuh. Mana yang benar ? Berikut Penjelasannya :
è Pertama, cerita tentang apel
Sebenarnya cerita tentang apel jatuh dikepala Newton ini tidak benar. Cerita ini hanya dikarang oleh seorang filsuf  Perancis yang bernamaFrançois-Marie Arouet Voltaire (1694–1778). Voltaire datang ke Inggris tahun 1726-1729 sedangkan Newton meninggal tahun 1727.  Newton meninggal sekitar 10 bulan setelah kedatangan Voltaire. Pemakaman Newton di Westminster Abbey sangat mengesankan bagi Voltaire. Dari situ, Voltaire kemudian berteman dengan Mrs. conduit yang tak lain adalah keponakannya Newton. Berhubung Voltaire ini adalah seorang filsuf, dia menuliskan seluruh kesan dan pengalamannya tentang Inggris dalam sebuah karangan berseri (a series of essays) yang berjudul Lettres philosophiques atau Letters Concerning the English Nation yang diterbitkan baik di Perancis maupun Inggris pada tahun 1734. Dalam Lettres philosophiques tadi, Voltaire menuliskan sedikit anekdot :  yang menceritakan Voltaire diberitahu oleh Mrs.Conduit tentang kisah apel yang jatuh di kepala Newton. Lalu karena Voltaire menceritakan hal ini dua kali dalam Lettres philosophiques, maka anekdot ini dianggap serius oleh dunia, sehingga tersebarlah anekdot ini.
è Kedua, Cerita yang dikemukakan oleh Stukeley
Stukeley  merupakan salah seorang kolega Newton. Pada tanggal 15 April 1726, Stukeley makan malam bersama Mrs. Conduit, keponakan Newton di kensington. Setelah makan , ia menyatakan :
“Cuaca hangat, kami pergi ke kebun dan minum teh, dibawah naungan beberapa pohon apel, hanya Newton dan saya. Dalam suatu perbincangan, dia mengatakan pada saya, dia pernah berada dalam situasi yang sama, dimana dalam situasi sebelumnya, gagasan tentang gravitasi datang dalam pikirannya. Hal itu terjadi berkenaan dengan jatuhnya sebuah apel, ketika ia duduk dalam mood yang bagus untuk berpikir. Mengapa apel selalu turun tegak lurus dengan tanah, pikirnya. Mengapa tidak menyamping atau ke atas, tetapi dengan tetap selalu menuju ke pusat bumi.”
Sementara Mrs. Conduit menyatakan pada Stukeley,
“Dan sementara ia sedang merenung dalam kebun, datanglah pemikiran tentang kekuatan gavitasi (yang mana membawa apel jatuh ke bumi) tidak hanya dibatasi oleh jarak tertentu dari bumi, tetapi pastilah kekuatan ini akan semakin jauh dan jauh. Mengapa tidak sampai sejauh bulan ?”
Jadi disini, Mrs. Conduit tidak menyatakan bahwa apel jatuh di kepala Newton.
Jadi versi kedua tentang hubungan bulan dan apel dalam perumusan Newton tentang gravitasi adalah benar. Dalam buku Misteri Apel Newton; Kisah Pergulatan Seorang Isaac Newton diterangkan dengan jelas bahwa buah apel itu sendiri bukanlah apa-apa. Ia hanyalah kembaran dari bulan yang penuh teka-teki. Buah apel jatuh ke bumi, begitu juga bulan: terbelokkan dari lintasan yang lurus, mengelilingi bumi. Apel dan bulan merupakan suatu kebetulan, suatu generalisasi.
Cerita tentang penemuan hukum gravitasi newton karena apel jatuh di kepala Newton tersebut sungguh menarik, dan hampir semua dari kita pernah mendengarnya. Cerita tersebut tentu turut menyumbang kepercayaan kita bahwa penemuan hukum gravitasi oleh Newton adalah buah kejeniusan yang muncul mendadak. Sesaat sebelum apel tersebut jatuh, hukum gravitasi belum ada. Apel jatuh; hukum gravitasi mulai menemukan bentuknya di benak Newton. Hanya, dan hanya seorang jenius seperti Newton yang bisa melakukannya. Tidak perlu kerja keras bertahun-tahun untuk merumuskannya.
Sayangnya, cerita apel jatuh tersebut kemungkinan adalah cerita fiktif yang dikarang oleh Voltaire. Dan andaikata cerita tersebut nyata, Newton tidak serta merta langsung menemukan teori gravitasi.
Mungkin sebagian kita mempunyai kesan bahwa Newton menemukan perumusan hukum gaya beratnya melalui suatu ilham yang datang secara tiba-tiba. Ternyata tidak demikian! Teori Newton lahir melalui proses yang cukup panjang yang dibuka oleh pemikiran Copernicus, dirintis oleh tumpukan data Tycho Brahe, dan yang kemudian digarap oleh Kepler. Penemuan Newton sendiri diperoleh melalui usaha dengan ketekunan yang memakan waktu untuk dapat memahami ketiga ilmuwan tersebut. Bahkan  pada 1666 ia masih belum memahaminya. Dugaannya mengenai gravitasi disimpan oleh Newton untuk dirinya sendiri selama puluhan tahun. Dalam penelitian di kebunnya, dan dalam perenungannya seorang diri yang tanpa henti, serta nalarnya yang senantiasa dipenuhi dengan modus-modus geometri dan analisis baru, Newton membuat hubungan-hubungan di antara berbagai ranah pemikiran yang terpisah jauh. Namun, ia masih belum yakin. Perhitungan-perhitungannya masih meragukan; ia hanya menemukan jawaban-jawaban yang mendekati. Ia mencari presisi yang jarang dijumpai, melebihi dari yang dimungkinkan oleh data pendukung yang ada waktu itu.
Dengan berbagai hasil karya ilmiah yang dicapainya, Newton menulis sebuah buku Philosophiae Naturalis Principia Mathematica tahun 1687, di mana pada buku tersebut dideskripsikan mengenai teori gravitasi secara umum, berdasarkan hukum gerak yang ditemukannya, dimana benda akan tertarik ke bawah karena gaya gravitasi.
Jadi, dari penelitian dan kerja keras selama kurang lebih 20 tahun, akhirnya pada 1687 itu dia menjadi orang pertama yang mengeluarkan teori gravitasi universalnya yang terkenal itu.
Kita mengenal Newton sebagai sosok jenius, tetapi di masa mudanya, para teman-temannya mengenalnya sebagai sosok yang gigih luar biasa. Newton menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk berpikir dan berpikir. Tidak ada seorang pun yang berpikir sekeras Newton di jamannya. Bahkan bila dia tidak pernah dipaksa melakukan percobaan untuk membuktikan teori-teorinya, teman-temannya kuatir dia akan meninggal karena belajar dan berpikir tanpa henti, dan lupa menjaga tubuhnya. Dia bahkan sering lupa untuk makan, dan dia juga benar-benar lupa untuk menikah karena Newton hidup melajang sampai akhir hayatnya.
Kegigihan Newton bisa dilihat ketika dia bertekad menguasai buku matematika karangan Rene Descartes, Geometry. Newton berkali-kali mengalami kesulitan memahami buku tersebut dan sering harus berhenti membaca setelah beberapa halaman, dan mengulangi dari awal sampai dia benar-benar memahami materinya. Setelah itu, dia akan meneruskan beberapa halaman berikutnya sampai menemukan kesulitan lagi. Demikian seterusnya hingga di menguasai seluruh buku tersebut. Siapa yang mengatakan Newton tidak perlu belajar lebih keras dari kita? Newton pun jelas tetap membutuhkan kerja keras untuk belajar.
Kita jelas harus mengakui Newton adalah seorang jenius dan hampir semua orang sepakat menempatkannya sebagai ilmuwan paling berpengaruh dalam sejarah umat manusia. Seperti yang ditulis oleh teman karibnya, Alexander Pope di batu nisan Newton: Tuhan menciptakan Newton, dan terkuaklah hukum-hukum alam. Kita memang layak mengagumi karya-karya Newton. Namun semoga sekarang kita bisa mengagumi sesosok jenius tersebut karena buah kerja keras dan kegigihannya yang tak kunjung henti.
v  Hikmah Dibalik Penemuan Newton
Newton adalah orang yang memikirkan sesuatu dengan serius dan bekerja keras menyempurnakan teorinya, bukan orang biasa yang tiba-tiba mendapat ide karena kejatuhan apel dan menulis teorinya dalam waktu singkat. Newton bekerja terlalu keras dan pada akhir hidupnya menjadi sedikit aneh dan eksentrik. Bukti keuletean dan kegigihannya Newton dalam melakukan penelitian yaitu setelah meninggal, otopsi menemukan bahwa tubuhnya mengandung terlalu banyak merkuri, yang mungkin disebabkan oleh ketekunannya mengerjakan penelitian tentang alkimia. Hal inilah yang mungkin menyebabkan keanehan perilaku dalam akhir hidupnya.
sumber : Muschin,Mohammad.2013.Ketika  buah apel jatuh di kepala newton. Diakses
            jatuh-di-atas-kepala-newton.html pada 16 April 2013 Pukul 21:20 WIB
Rovita,Ana.2013. Sir Isaac Newton .Diakses melalui

1 komentar: