Penggunaan
Energi Air pada PLTA
Pembangkit Listrik tenaga Air (PLTA)
merupakan salah satu tipe pembangkit yang ramah lingkungan, karena menggunakan
air sebagai energi primernya. Energi primer air dengan ketinggian tertentu
digunakan untuk menggerakkan turbin yang dikopel dengan generator. Pembangkit
Listrik Tenaga Air merupakan pusat pembangkit tanaga listrik yang mengubah
energi potensial air ( energi gravitasi air ) menjadi energi listrik. Mesin
penggerak yang digunakan adalah turbin air untuk mengubah energi potensial air
menjadi kerja mekanis poros yang akan memutar rotor pada generator untuk
menghasilkan energi listrik. Air sebagai bahan baku PLTA dapat diperoleh dapat
diperoleh dengan berbagai cara misalnya, dari sungai secara langsung disalurkan
untuk memutar turbin, atau dengan cara ditampung dahulu ( bersama – sama air
hujan ) dengan menggunakan kolam tando atau waduk sebelum disalurkan untuk
memutar turbin.
Pada prinsipnya PLTA
mengolah energi potensial air diubah menjadi energi kinetis dengan adanya head,
lalu energi kinetis ini berubah menjadi energi mekanis dengan adanya aliran air
yang menggerakkan turbin, lalu energi mekanis ini berubah menjadi energi
listrik melalui perputaran rotor pada generator. Jumlah energi listrik yang
bisa dibangkitkan dengan sumber daya air tergantung pada dua hal, yaitu jarak
tinggi air (head) dan berapa besar jumlah air yang mengalir (debit).
Prinsip Kerja PLTA
1.
Aliran sungai dengan
jumlah debit air sedimikian besar ditampung dalam waduk yang ditunjang dalam
betuk bangunan bendungan
2.
Air tersebut
dialirkan melalui saringan power intake
3.
Kemudian masuk ke
dalam pipa pesat (penstock)
4.
Untuk mengubah energi
potensial menjadi energi kinetik. Pada ujung pipa dipasang katup utama (Main
Inlet Valve)
5.
Untuk mengalirkan air
ke turbin ,katub utama akan diutup secara otomatis apabila terjadi gangguan
atau di stop atau dilakukan perbaikan/pemeliharaan turbin. Air yang telah
mempunyai tekanan dan kecepatan tinggi (energi kinetik) dirubah menjadi energi
mekanik dengan dialirkan melalui sirip – sirip pengarah (sudu tetap) akan
mendorong sudu jalan/runner yang terpasang pada turbin
6.
Pada turbin , gaya jatuh
air yng mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar . turbin air
kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin untuk
memutar baling -baling digantikan air untuk memutar turbin. Selanjutnya turbin
merubah energi kinetic yang disebabkan gaya jatuh air menjadi energy mekanik
7.
Generator dihubungkan
dengan turbin melalui gigi-gigi putar sehingga ketika baling-baling turbin
berputar maka generator ikut berputar. Generator selanjutnya merubah energy
mekanik dari turbin menjadi energy elektrik. listrik pada generator terjadi
karena kumparan tembaga yang diberi inti besi digerakkan (diputar) dekat magnet.
bolak-baliknya kutub magnet akan menggerakkan elektron pada kumparan tembaga
sehingga pada ujung-ujung kawat tembaga akan keluar listriknya.Yang kemudian
menhasilkan tenaga lisrik. Air keluar melalui tail race selanjutnya
kembali ke sungai
8.
Tenaga listrik yang
dihasilkan oleh generator masih rrendah, maka dari itu tegangan tersebut
terlebih dahulu dinaikan dengan trafo utama
9.
Untuk efisiensi
penyaluran energi dari pembangkit ke pusat beban , tegangan tinggi tersebut
kemudian diatur / dibagi di switch yard
10.
Dan selanjutnya
disalurkan /interkoneksi ke sistem tenaga listrik melalui kawat saluran
tegangan inggi . lisrtrik kemudian dapat disalurkan
Gambar
6.7 Komponen-komponen Pembangkit Listrik Tenaga Air
Komponen
PLTA
1.
Waduk ,berfungsi untuk menahan air
2.
Main gate, katup prmbka
3.
Bendungan, berfungsi menaikkan permukaan air sungai untuk menciptakan
tinggi jatuh air. Selain menyimpan air, bendungan juga dibangun dengan tujuan
untuk menyimpan energi.Diameter pipa udara ±Æ
4.
Pipa pesat (penstock) ,berfungsi untuk menyalurkan dan mengarahkan
air ke cerobong turbin. Salah satu ujung pipa pesat dipasang pada bak penenang
minimal 10 cm diatas lantai dasar bak penenang. Sedangkan ujung yang lain
diarahkan pada cerobong turbin. Pada bagian pipa pesat yang keluar dari bak
penenang, dipasang pipa udara (Air Vent) setinggi 1 m diatas permukaan air bak
penenang. Pemasangan pipa udara ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya
tekanan rendah (Low Pressure) apabila bagian ujung pipa pesat tersumbat.
Tekanan rendah ini akan berakibat pecahnya pipa pesat. Fungsi lain pipa udara
ini untuk membantu mengeluarkan udara dari dalam pipa pesat pada saat start
awal PLTMH mulai dioperasikan. ½ inch
5.
Katup utama (Main Inlet Valve), berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi
energi kinetic
6.
Turbin merupakan peralatan yang tersusun dan terdiri dari beberapa
peralatan suplai air masuk turbin, diantaranya sudu (runner), pipa pesat
(penstock), rumah turbin (spiral chasing), katup utama (inlet valve), pipa
lepas (draft tube), alat pengaman, poros, bantalan (bearing), dan distributor
listrik. Menurut momentum air turbin dibedakan menjadi dua kelompok yaitu
turbin reaksi dan turbin impuls. Turbin reaksi bekerja karena adanya tekanan
air, sedangkan turbin impuls bekerja karena kecepatan air yang menghantam sudu.
7.
Generator, Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi
listrik dari sumber energi mekanis. Generator terdiri dari dua bagian utama,
yaitu rotor dan stator. Rotor terdiri dari 18 buah besi yang dililit oleh kawat
dan dipasang secara melingkar sehingga membentuk 9 pasang kutub utara dan
selatan. Jika kutub ini dialiri arus eksitasi dari Automatic Voltage Regulator
(AVR), maka akan timbul magnet. Rotor terletak satu poros dengan turbin,
sehingga jika turbin berputar maka rotor juga ikut berputar. Magnet yang
berputar memproduksi tegangan di kawat setiap kali sebuah kutub melewati
"coil" yang terletak di stator. Lalu tegangan inilah yang kemudian
menjadi listrik
8.
Draftube atau disebut pipa lepas, air yang mengalir berasla dari
turbin
9.
Tailrace atau disebut pipa pembuangan
10. Transformator adalah trafo untuk mengubah tegangan AC ke
tegangan yang lebih tinggi.
11.
Switchyard (controler)
12.
Kabel transmisi
13. Jalur
Transmisi, berfungsi
menyalurkan energi listrik dari PLTA menuju rumah-rumah dan pusat industri.
14. Spillway adalah sebuah lubang besar di dam (bendungan)
yang sebenarnya adalah sebuah metode untuk mengendalikan pelepasan air untuk
mengalir dari bendungan atau tanggul ke daerah hilir.
Gambar 6.8 Waduk
PLTA
Dilihat dari segi dinamikanya, bendungan busur
menahan kekuatan-kekuatan luar terutama
dengan aksi kekuatan busur. Dilihat dari struktur dan bentuknya, bendungan
busur dapat dibagi dalam jenis konstan, jenis sudut konstan dan jenis kubah.
Bendungan rongga memiliki struktur yang dapat menahan gaya luar, pada bidang
atau busur berganda, dan menyalurkan gaya ini ke pondasi melalui sangganya.
Bendungan ini umumnya dibuat dari beton bertulang.
Diantara jenis-jenis turbin air dapat disebut turbin
impuls dan turbin reaksi. Gambar 4.9. memperlihatkan suatu turbin impuls.
Turbin ini juga disebut Roda Pelton, dan pola asasnya terdiri atas sebuah roda
dengan mangkok-mangkok yang dipasang di pinggir roda. Roda ini berputar karena
mendapat tekanan dari semprotan air
Gambar 6.9. Skema Roda Pelton
Diantara turbin reaksi dapat disebut turbin Francis dan turbin Kaplan.
Turbin jenis ini dibuat sedemikian rupa sehingga rotor bekerja karena tekanan
aliran air dengan tinggi terjun. Turbin baling-baling juga termasuk jenis ini.
Turbin reaksi yang dapat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar